Kelembagaan Lokal dan Penganekaragaman Pangan
Rendahnya kemampuan sumber daya manusia pengelola, rendahnya
teknologi pengembangan dan sistem pengolahan yang belum memanfaatkan
pendekataan yang tepat sesuai masalah dan kebutuhan warga. Jika dikaitkan dengan
proses pengembangan masyarakat maka dapat dipahami bahwa kelembagaan pendesaan
beragam dapat berupa kelembagaan adat, hubungan kerja, penguasa tanah,
pemasaran, sosial, budaya dan ekonomi. Kurangnya kesadaran untuk mengakomodasi
kelembagaan lokal dan tidak memadainya peralatan yang dimiliki termasuk
rangkaian kendala kelembagaan lokal yang belum dipandang mampu mendukung
penganekaragaman pangan. Informasi yang terbatas dan norma nilai yang dianut
tidak sesuai dengan perubahan yang terjadi dan sistem pengolahan yang tidak
tepat. Salah satu cara efektif dengan memanfaatkan kelembagaan lokal sebagai
mediasi penganekaragaman pangan dengan membenahi sistem. Dengan menggunakan kegiatan
kampanye membangun dan meningkatkan kesadaran kritis masyarakat untuk bersedia
melakukan penganekaragaman pangan. Pemanfaatan pendekatan merupakan suatu
intervensi kreatif dan inovatif untuk mengembalikan kredibilitas lokal dengan
memaksimalkan komunikasi antara fasilitator dengan masyarakat dalam hal
penganekaragaman pangan, membuka ruang diskusi untuk menanamkan kesadaran
penganekaragaman pangan, mengoptimalkan peran masyarakat untuk meluruskan
presepsi yang salah tentang ketentuan pangan yang tidak harus berbahan baku
beras. Pendesaan yang sudah seharusnya diperhatikan untuk kepentingan
penganekaragaman pangan. Meskipun mengandung risiko yang cukup besar dengan
menghabiskan tenaga, waktu dan dana. Akan tetapi, upaya yang dilakukan minimal
mengurangi kendala agar peningkatan ketahanan pangan memiliki aspek.
Kelembagaan lokal khususnya yang bercorak tradisional dapat dinyatakan cukup
responsif. Adanya kelembagaan dalam pangan ini sangat
membantu untuk masyarakat khusunya di pedesaan untuk kebutuhan sehari-hari
supaya lebih mudah. Peran Bulog yang dulu ada kini telah menurun malah sebagai
Bulog yang menitih beratkan fungsinya pada ekonomi untuk untuk menegajar profit
yang tujuanya untuk menjaga kesetabilan harga untuk konsumen dan produsen.
Meskipun kelembagaan lokal dan penganekaragaman pangan telah cukup lama
dilakukan walaupun belum menunjukan hasil maksimal tapi usaha dalam bidang ini
sudah terbilang cukup efektif untuk menyokong perekonomian pangan yang terjadi
khususnya di Indonesia bahkan bisa mencakup Dunia.
Komentar
Posting Komentar